Postingan

Jalan Memutar Menuju Taman Eden

Gambar
Judul buku   : Cerita Buat Para Kekasih Penulis : Agus Noor Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Cetak : Kedua, Januari 2017 Tebal : x + 278 halaman ISBN : 978-602-03-3626-8   Pernah membaca kisah kelam, tetapi kalian tidak terkena getah sedikit pun? Seperti kisah-kisah itu hanya menumpang lewat tanpa meninggalkan jejak berarti pada hidup kalian, seperti kalian melihat ular kobra dari luar kandang kaca. Ya, begitulah pembuka yang dihadirkan Agus Noor lewat buku ini. Beberapa judul pembuka sukses membuat saya memberi label kelam . Cerpen Seorang Wanita & Jus Mangga sempat membuat saya meringis, tetapi secara keseluruhan, sadisme di sini tidak ada seujung kuku dari apa yang dilakukan Hannibal Lecter. “ Wanita memang selalu berbahaya, karena kita tak pernah tahu apa yang dipikirkannya. ” ( Seorang Wanita & Jus Mangga , halaman 1) Apa yang tidak mungkin dilakukan jiwa-jiwa yang telanjur tersakiti? Apa yang bisa menahan mereka untuk tidak berbuat sesuatu yang kejam

Biografi Rasa Fiksi

Gambar
  Judul buku   : Cerita Cinta Enrico Penulis   : Ayu Utami Penerbit   : Kepustakaan Populer Gramedia Cetak   : Kedua, Mei 2012 Tebal   : vii + 244 halaman ISBN   : 978-979-91-0413-7   Repetisi adalah hal pertama yang tertangkap. Biasanya memang punya tujuan. Entah sekadar penegasan atau peninggalan petunjuk untuk bagian-bagian berikutnya. Dan, tragedi sebagai preambul memang rumus paling gampang. Bagian pertama― Cinta Pertama ―adalah tentang pandangan seorang anak laki-laki terhadap ibunya. Ibunya yang sungguh ia puja, ia anggap sebagai pahlawan, ia kagumi atas apa pun yang menempel di tubuh perempuan itu. Sungguh glorifikasi yang mewah. “ Pantovel ibuku sangat hebat. ” (halaman 30) “ Ibuku bisa berbahasa Belanda dan mengerti Jerman serta sedikit Inggris. Ia bisa steno dan mengetik. Dari majalah-majalah Belanda yang dikumpulkannya, ia belajar membuat pola dan menjahit segala macam pakaian, memasak segala macam kue. Dan, lebih dari semua itu, ibuku memakai rok dan se

Suara-Suara Laut

Gambar
  Judul buku   : Laut Bercerita Penulis   : Leila S. Chudori Penerbit   : Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) Cetak   : Ke-26, Januari 2022 Tebal   : x + 379 halaman ISBN   : 978-602-424-694-5   “ Bapak, Ibu, Asmara, Anjani, dan kawan-kawan … dengarkan ceritaku … ” (halaman 7) Pembukaan Laut Bercerita mengingatkan saya akan Aib dan Nasib karya Minanto. Pembaca langsung disuguhi sebuah tragedi, adegan yang merenggut tokoh utamanya. Dan, setelahnya, kilas balik dimulai. Sebuah cerita tentang cinta dan persahabatan. Ah, dan juga pengkhianatan. Biru Laut, itulah namanya. Seorang pemuda penggemar sastra klasik, dan tentu saja buku-buku kiri . Kecintaan itu juga yang menjadikannya masuk ke dalam kelompok Winatra, sebuah perkumpulan mahasiswa yang mencari kebenaran di antara jutaan cerita sejarah yang dikarang pemerintah Orde Baru. Beberapa peristiwa penangkapan mahasiswa tidak membuat Biru Laut dan kawan-kawannya jeri. Mereka malah makin gencar mengadakan diskusi serta ak

Mengulik Isi Kepala Pengarang

Gambar
Judul buku  : Kritik Sastra Kiri Penulis   : Jiwa Atmaja Penerbit   : Pustaka Larasan & Udayana University Press Cetak   : Pertama, Mei 2009 Tebal   : viii + 176 halaman ISBN   : 978-979-3790-31-2   “… seorang pengarang adalah teknisi jiwa manusia. ” (halaman 4) Begitu bunyi salah satu gagasan dalam ajaran Stalin. “ Karena itu, sastra dipandang sebagai alat yang terus-menerus mendidik manusia, bahkan mengidealkan manusia, dalam arti bahwa sastra menunjukkan kehidupan manusia yang sebenarnya, yang seharusnya dan bukan sebagaimana adanya. ” (halaman 4) Tujuan hidup adalah untuk menjadi lebih baik, termasuk dalam aspek wawasan. Kita membaca buku atau koran, misalnya, tentu karena ingin menambah wawasan dan memperluas sudut pandang. Kalau memilih meningkatkan kualitas diri melalui buku, salah satunya adalah buku sastra. Karya sastra, meskipun mungkin premisnya klise, tetapi bobotnya tidak pernah ringan. Bahkan, jika dibaca berulang kali, kita bisa saja bertemu dengan